tips cara berhenti merokok
Kabarnya ada obat yang diformulasi untuk berhenti merokok, tapi malah memberi efek psikologis pingin bunuh diri ya? Ada ada saja.
Berhenti merokok. Siapa bilang urusan gampang. Walau aku dah berhenti merokok 9 tahun yang lalu, tapi nggak gampang berhasilnya. Lha gimana gampang, kalau dipilih makan atau rokok, orang akan pilih rokok. Bener nggak?.
Pernah juga aku rasakan, dalam perjalanan ke puncak Sumbing dan Merapi, bekal utama bukanlah makanan atau minuman, tapi rokok. (Lha iya, makan dan minum banyak yang bawa, tapi rokok, hanya yang merokok yang bawa). Ketika sampai di Puncak, minum dan makan bukanlah kenikmatan yang istimewa. Tapi sensasi dari asap rokok, wuihh, ketika masuk ke lorong alveoli ini…….
Tips 1.
Ganti rokok dengan permen. Tapi banyak yang gagal. Karena begitu keinginan merokok memuncak, nggak kuat godaan teman, kuecutnya mulut minta ampun. Ngrokok deh!. Padahal permen masih di mulut. Hemmm, ternyata uenaak sekali ngrokok sambil ngemut itu permen. Jadi kebiasaan buruk baru. Ngemut permen sambil merokok!
Tips 2.
Ngurangin jatah uang rokok. Yang dulu sehari 1 bungkus, jadi setengah saja. Yang dulu 2 bungkus, jadi 1 bungkus saja. Ini juga banyak gagalnya. Pas kebelet mau merokok, pas habis jatah rokok, pas ada teman merokok, jadinya bukan ngurangin jatah rokok, tapi malah ngurangin jatah rokok teman. He he!
Tips 3.
Maaf bukan promosi, aku pernah di demo saat ini ada produk negeri tetangga, yang mbajak “rasa sayange” kita menjadi rasa “sayang he” mereka, kalau rokok ditaruh di atas botol tuh produk jadi nggak enak rasanya. Kaya rokok dibuka bungkus lupa nggak ditutup. Aroma pas dihisap rusak. Ini juga gagal, emang rela rokok kita di taruh di situ biar rokoknya nggak enak?. Mending beli saja rokok yang nggak enak sekalian. Tul nggak?
Tips 4.
Dulu aku sempat berhenti lama, 3 tahunan. Berhenti karena pake sabun dari produk MLM TAKASHIMA. Sekarang nggak ada lagi. Jadi bukan promosi donk. Gak tahu pasti karena itu atau bukan, selang sekitar pemakaian seminggu rutin, setiap ngrokok, apapun bandrolnya, perut jadi mual minta ampun. Persis masuk angin. Pertama kirain masuk angin. Ternyata terus menerus. Yah sudah kapok ngrokok.
Tapi akhirnya, tuhan 9 senti meter itu, mengutip istilah Taufik Ismail kembali nangkring di bibir tebal ini. Lupa alasanya.
Akhirnya aku berhenti merokok total, karena anakku yang pertama, photo di avatar ku itu, lahir, sementara aku tinggal di petak kamar 5 x 4 m RMI, Rumah Mertua Indah. Aku merokok paling banyak malam hari pas lembur di depan komputer. Ya di ruangan itu.
Setiap merokok aku merenung, kamar segini, ada anakku yang masih bayi, padahal yang terbanyak kena efek adalah perokok pasif. Lama lama, aku putuskan untuk berhenti total. Sampai saat ini. Mudah mudahan sampai mati. Intinya, hanya alasan, kesadaran dan kemauan yang kuat yang bisa. Bukan yang lain. Yang lain hanya membantu.
Tapi ada tips yang sangat frontal. Mau berhenti merokok? Setiap mau merokok, nyalakan rokok di kedua ujungnya. Pasti berhasil. Silahkan mencoba
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar